Westminster Abbey London: Lokasi Penobatan Raja-Raja Inggris

Westminster Abbey London: Lokasi Penobatan Raja-Raja Inggris – Westminster Abbey bukan sekadar bangunan keagamaan — ia adalah simbol sejarah, kebanggaan nasional, dan pusat upacara kerajaan Inggris selama hampir seribu tahun. Terletak di jantung Kota London, tepat di sebelah barat Gedung Parlemen, Westminster Abbey telah menjadi saksi bagi berbagai peristiwa penting, mulai dari penobatan raja dan ratu Inggris hingga pemakaman tokoh-tokoh besar yang membentuk sejarah negeri tersebut.

Asal usul Westminster Abbey dapat ditelusuri kembali ke abad ke-10, ketika Raja Edward sang Pengaku (Edward the Confessor) memerintahkan pembangunan gereja biara di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Westminster. Pembangunan awal selesai sekitar tahun 1065, menjadikannya salah satu situs religius tertua di Inggris yang masih aktif hingga kini. Setelah kematian Edward, ia dimakamkan di dalam gereja yang ia dirikan, menjadikannya tempat suci sekaligus monumen bersejarah.

Pada tahun 1245, Raja Henry III memutuskan untuk membangun ulang gereja tersebut dalam gaya Gotik Inggris yang megah, menggantikan bangunan asli yang bergaya Romawi. Desain baru ini menampilkan langit-langit tinggi, jendela kaca patri besar, dan deretan lengkungan runcing yang menciptakan kesan agung dan spiritual. Hingga kini, gaya Gotik tinggi Westminster Abbey menjadi salah satu yang paling indah di Eropa, setara dengan Katedral Notre-Dame di Paris.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, Westminster Abbey juga menjadi tempat pemakaman bagi lebih dari 3.000 tokoh berpengaruh, termasuk raja, ilmuwan, penyair, dan pahlawan nasional. Di dalamnya terdapat Poets’ Corner, tempat beristirahatnya tokoh sastra seperti Geoffrey Chaucer, Charles Dickens, dan Rudyard Kipling. Sementara di sudut lain, terdapat makam ilmuwan besar seperti Isaac Newton dan Charles Darwin — dua nama yang mengubah cara manusia memahami alam semesta.

Dengan sejarah panjang dan arsitektur yang menawan, Westminster Abbey bukan hanya bangunan, tetapi juga arsip hidup dari perjalanan panjang bangsa Inggris, dari masa feodal hingga era modern.


Tempat Penobatan dan Tradisi Kerajaan yang Tak Tergantikan

Sejak penobatan William the Conqueror pada tahun 1066, Westminster Abbey telah menjadi lokasi resmi untuk semua penobatan raja dan ratu Inggris. Tradisi ini berlangsung lebih dari 950 tahun dan terus dilestarikan hingga sekarang. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai “Hati Spiritual Monarki Inggris.”

Prosesi penobatan di Westminster Abbey bukan sekadar seremoni simbolik — ia sarat makna historis dan spiritual. Upacara ini dipimpin oleh Uskup Agung Canterbury, yang bertugas menobatkan penguasa baru dengan mahkota St. Edward, simbol suci kekuasaan monarki Inggris.

Salah satu bagian penting dari upacara ini adalah anointing ceremony atau prosesi pengurapan minyak suci. Dalam momen sakral tersebut, raja atau ratu diurapi dengan minyak khusus yang telah diberkati, melambangkan penyatuan antara otoritas spiritual dan kekuasaan duniawi. Prosesi ini biasanya dilakukan di belakang layar kecil untuk menjaga kekhusyukan.

Yang menarik, di bawah kursi penobatan (Coronation Chair) terdapat Batu Takhta Scone (Stone of Scone), batu kuno asal Skotlandia yang selama berabad-abad digunakan dalam penobatan raja-raja Skotlandia sebelum akhirnya disatukan ke dalam tradisi Inggris. Batu ini melambangkan persatuan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Britania.

Terakhir kali Westminster Abbey menjadi sorotan dunia adalah pada penobatan Raja Charles III pada tahun 2023, sebuah momen yang menegaskan kelangsungan tradisi monarki di tengah era digital. Jutaan orang di seluruh dunia menyaksikan peristiwa tersebut, menunjukkan bahwa meski zaman berubah, simbol dan nilai sejarah tetap abadi.

Namun, tidak hanya upacara penobatan yang dilakukan di sini. Westminster Abbey juga menjadi lokasi pernikahan kerajaan, seperti pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada tahun 2011. Momen tersebut memperlihatkan bagaimana bangunan bersejarah ini masih hidup dan terus memainkan peran penting dalam kehidupan publik Inggris.

Selain itu, setiap tanggal 11 November, upacara peringatan Remembrance Day diadakan di sini untuk menghormati para prajurit yang gugur dalam perang. Westminster Abbey, dengan segala keanggunannya, menjadi saksi bisu pengorbanan dan kebesaran bangsa Inggris dari generasi ke generasi.


Kesimpulan

Westminster Abbey adalah lebih dari sekadar gereja — ia adalah jantung sejarah dan spiritualitas Inggris. Dari masa Edward the Confessor hingga Raja Charles III, tempat ini terus menjadi saksi atas perjalanan panjang monarki dan rakyat Inggris. Di balik dinding batu kunonya tersimpan kisah-kisah luar biasa: penobatan raja, pernikahan megah, pemakaman tokoh besar, dan doa-doa yang tak terhitung jumlahnya.

Arsitektur Gotik yang menawan, keagungan tradisi penobatan, dan nilai sejarah yang mendalam menjadikan Westminster Abbey salah satu bangunan paling penting di dunia. Ia bukan hanya simbol kekuasaan, tetapi juga pengingat tentang kesinambungan, kehormatan, dan identitas bangsa Inggris.

Bagi siapa pun yang menginjakkan kaki di London, kunjungan ke Westminster Abbey bukan hanya sekadar wisata sejarah, tetapi juga pengalaman spiritual — menyentuh masa lalu yang masih hidup di setiap lengkungan, jendela kaca, dan batu berukirnya. Dalam keheningan gereja megah itu, seakan terdengar gema ribuan tahun tradisi yang terus berlanjut, membisikkan bahwa kejayaan sejati tak pernah pudar — hanya berubah bentuk dalam perjalanan waktu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top